Kubuka pintu Grab dan masuk ke mobil, tetiba dikagetkan oleh sapaan sopir “ David ya?”
Saya langsung mengenali si sopir “ Nadim, Nadim ya” Kamu berdua terbahak dan berjabatan tangan.
“saya pindah ke depan ya ?” Gak enak ati karena teman SMA yang nyopir.
“Jangan Dave disitu aja hehehe.” Jawabnya. Dave adalah panggilan akrab saya di teman-teman tongkrongan.
“Gimana kabarmu, anak berapa? Tinggal dimana? Istri berapa?” Tanya saya sambil tertawa.
Dia dikarunia 2 anak, tinggal di Bekasi New City. Istri bekerja sebagai perawat.
“Eh sory Nad, bukannya kamu dokter ya?” Tanya saya sesopan mungkin.
“Iya masih hehehe.”
“Eeeh kok nge-grab ?”
“Ya nambah penghasilan lah Dave hehehe. Kamu tahu sendiri kan karena dibukanya banyak fakultas kedokteran tahun 2023, membeludak deh dokter hehehe. Dan apalagi ditambah ada AI runyam deh penghasilanku hehehe.” Kata dia ceria.
“Maksudnya AI gmn?” Tanya saya menyelidik.
“Come on friend ini 2034, kamu kan lulusan informatika pasti tahu lah hehehe.”
“iya sih hehehe.” Jawab saya tersenyum tipis.
“1 bulan lalu rumah sakit tempatku bekerja membeli software AI terbaru. Bayangkan apa yang bisa dilakukannya…..” Dia bercerita panjang lebar.
Saya mendengarkan Nadim bercerita ,sambil mengulang memori , dua bulan yang lalu ketika saya presentasi ke beberapa direktur rumah sakit di Jakarta.
“Berapa banyak penghematan yang bisa Anda lakukan dengan membeli software kami. Tingkat presisi diagnosa AI kami, Avecenia, sungguh luar biasa. Pembacaan data radiologi, akurat hampir 90%. Pembacaan hasil lab dan penyakit apa yang diderita pasien mendekati angka akurasi 95%. Obat-obat yang diberikan ke pasien tingkat akurasinya hampir 100%….” Tetiba memoriku terpotong oleh pertanyaan Nadim.
“Kamu kelihatan parlente friend hehehe.”
Saya tersenyum “Iya aku sales sekarang Nad.”
Dia terbahak “What, kamu yang nerd, sekarang nyales kok bisa?”
Saya tertawa.” Yang begitulah hidup. Kamu tahu sendiri kan lowongan programmer gimana di tahun 2034 ini. AI bro, AI hehehe. Sekarang perusahaan hanya butuh 1 programmer yang dulunya perlu 10. Cukup AI mengatasi semua hehehe. Ya akhirnya apa yang tidak bisa diganti AI aku asah, personal touch, local networking, kearifan lokal lah hehehe.”
Kami berdua tertawa dengan getir.
“Terus apa yang kamu jual?” Tanya Nadim.
Saya tersenyum dan berbohong “ Hardware bro hehehe.”
Dia tersenyum sambil memandangku dari kaca spion (Bersambung ke Bagian-2 Jika Pingin Like, Komen And Share halah hehehe)